Sabtu, 26 September 2015

TUGAS KEWIRAUSAHAAN - Pekerja Keras & Berwirausaha


     A.    PROFIL ORANG-ORANG SUKSES KARENA BEKERJA KERAS
 1.      Sri Pujiastuti “Lulusan SMP yang sukses berbisnis pelelangan ikan dan menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan Indonesia”
Nama Lengkap : Susi Pudjiastuti
TTL                 :
Pangandaran, 15 Januari 1965
Agama             : Islam
Kebangsaan     : Indonesia
Nama Suami    : Christian von Strombeck
Anak               : 3
Orang Tua       : Haji Suwuh (Ayah) dan Hajjah Suwuh Lasminah (Ibu)


Potensi Pantai Pangandaran yang menjadi salah satu kawasan penghasil ikan mendorong Susi untuk memanfaatkan peluang tersebut sebagai peluang berbisnis. Berbekal modal seadanya hanya 750 ribu rupiah, Susi pun memulai bisnis ikan pertamanya. Hanya membutuhkan waktu satu tahun, Susi berhasil menjadi pebisnis yang menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran bahkan sampai dikirim ke Jakarta. Namun, munculah suatu hambatan baru, yaitu masalah transportasi yang kurang memadai, terutama sulitnya menemukan transportasi udara. Dari hambatan inilah yang memunculkan sebuah ide baru untuk membeli sebuah pesawat.
Ditahun 2005 Susi berhasil mendapatkan pinjaman dari bank sebesar 47 milyar. Dana tersebut ia gunakan untuk membangun sebuah landasan udara di Pangandaran dan membeli 2 buah pesawat Cessna. Bersamaan dengan musibah Tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam, hatinya tergerak untuk menolong para korban kemudian pergi ke aceh lewat jalur udara untuk menyebarkan bantuan. Meski tadinya hanya berniat memberikan "jasa pengangkutan korban lewat jalur udara secara gratis", namun beberapa LSM dalam serta luar negeri memintanya agar mau menyewakan pesawatnya. Dari sinilah awal tonggak mulai Susi Air mengudara dan menyediakan jasa pengangkutan penumpang serta komoditas hasil perikanan dan kelautan.

2.      Eka Tjipta Widjaja “Sukses dengan ijazah SD”
Eka Tjipta Widjaja adalah orang Indonesia yang awalnya lahir di Cina. Beliau lahir di Coana Ciu, Fujian, Cina dan mempunyai nama Oei Ek Tjhong. Ia lahir pada tanggal 3 Oktober 1923 dan merupakan pendiri dan pemilik Sinar Mas Group. Ia pindah ke Indonesia saat umurnya masih sangat muda yaitu umur 9 tahun. Tepatnya pada tahun 1932, Eka Tjipta Widjaya akhirnya pindah ke kota Makassar. Di Indonesia, Eka hanya mampu tamat sekolah dasar atau SD. Hal ini dikarenakan kondisi ekonominya yang serba kekurangan. Untuk bisa pindah ke Indonesia saja, ia dan keluarganya harus berhutang ke rentenir dan dengan bunga yang tidak kecil. Ia harus merelakan pendidikannya demi untuk membantu orangtua dalam menyelesaikan hutangnya ke rentenir.
Eka Tjipta Widjaja merupakan seorang yang unggul dalam mengembangkan bisnis yang telah dia rintis. Ini terbukti dengan hasil karyanya dalam membangun bisnis di Indonesia ini. Ia mengawali karir bisnisnya itu hanya dengan bermodalkan sebuah ijasah SD yang dimilikinya. Dia berjualan gula dan biskuit dengan cara membelinya secara grosir kemudian dia jajakan secara eceran dan hal tersebut bisa mendapatkan untung yang lumayan. Namun bisnisnya itu tak bertahan lama karena adanya pajak yang besar pada saat itu karena Jepang menjajah Indonesia.
Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk melanjutkan usahanya. Ia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi di Riau. Tak tanggung-tanggung, beliau juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit. Bisnis yang dia bangun berkembang sangat pesat dan dia memutuskan untuk menambah bisnisnya. Pada tahun 1981 beliau membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh.
Eka Tjipta Widjaja juga mulai merintis bisnis bank. Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan asset mencapai 13 milyar rupiah. Namun setelah beliau kelola, bank tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang dan cabang pembantu yang dulunya hanya 2 cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 trilliun rupiah. Bisnis yang semakin banyak membuat Eka Tjipta Widjaja menjadi semakin sibuk dan kaya. Ia juga mulai merambah ke bisnis kertas. Hal ini dibuktikan dengan dibelinya PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun. Kini beliau termasuk ke dalam salah satu orang terkaya di Indonesia berkat kerja kerasnya.

3.      Dahlan Iskan “Dari bukan siapa-siapa menjadi raja media”

Nama : Prof. Dr. (H.C) Dahlan Iskan

TTL     : Magetan, 17 Agustus 1951

Nama Istri       : Nafsiah Sabri

Nama Anak     : Azrul Ananda

Orangtua         : Mohammad Iskandar dengan Lisnah

Dahlan adalah sosok seorang luar biasa, latar belakang kehidupannya yaitu dari lingkungan pedesaan yang serba kekurangan. Keluarganya adalah keluarga yang tidak mampu bahkan miskin sekali. Dahlan terbiasa hidup sederhana bersama keluarganya, saat rasa sakit perih di perutnya ia lalu melilitkan sarung. Prinsip keluarganya yaitu menjalani dengan tepat kemiskinan yang ada agar jiwa semakin matang. Saat kecil, selepas pulang sekolah Dahlan tak lantas bermain seperti anak lain. Beliau harus membantu kedua orangtuanya di kebun seperti menyabit rumput, menggembala kambing, menjadi kuli dan lainnya.  Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN. Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Namun, kini beliau tersandung kasus gardu listrik PLN yang membuat karirnya mulai meredup.

PROFIL 3 ORANG-ORANG SUKSES KARENA WIRAUSAHA
1.      Hendy Setiono “Pemilik dan pendiri Kebab Turki Baba Rafi”
Nama : Hendy Setiono
TTL : Surabaya, 30 Maret 1983

Pendidikan
1.      2003-2004 Advance Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education
2.      2002-2003 Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education
3.      2000-2002 Teknik Informatika ITS hingga semester 4

Hendy Setiono menemukan ide bisnis setelah dirinya mencoba makanan khas Timur Tengah, kebab saat mengunjungi sang Ayah yang kerja di perusahaan minyak di Qatar. Ia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan, yaitu “Kebab Turki Baba Rafi”. Begitu tiba di tanah air, Hendy langsung menyusun strategi bisnis. Ia mencari rekanan bisnis dan bertemu dengan kawannya yaitu Hasan Baraja. Mereka berdua kemudian melakukan penjajakan bisnis, pangsa pasar dan berusaha memodifikasi resep kebab yang familiar terhadap lidah orang Indonesia khususnya Surabaya. Hendy dan Hasan berhasil memodifikasi resep dan ukuran kebab yang pas untuk dipasarkan di Surabaya. Proses peracikan resep yang pas butuh waktu tiga bulan. Dengan modal sekitar 10 juta, pada September 2003, gerobak kebab pertamanya mulai beroperasi.
Strategi promosi dan publikasi kebab Turki Baba Rafi jelas; kualitas adalah segalanya. Hendy juga selalu mengedepankan inovasi yang membuat produknya digemari, salah satunya adalah pemasakan daging yang diasap bukan digoreng. Varian kebab juga banyak dan harganya juga berkisar antara 8 ribu hingga belasan ribu. Alhasil banyak yang kepincut dengan rasa Kebab Turki Baba Rafi serta banyak yang berminat menjadi mitra. Dari sinilah kemudian Hendy mematenkan kebabnya dan membuka peluang franchisee. Melalui PT Baba Rafi Indonesia, Hendy hanya butuh waktu 3-4 tahun untuk mengembangkan sayap dimana-mana.

2.      Muhammad Kalend Osen “Sang perintis Kampung Inggris”
Nama   : Muhammad Kalend Osen
TTL     : Kutai Kartanegara 20 Februari 1945
Istri      : Siti Fatimah
Anak   : Muhammad Syamurrijal, Nur Halimah, Muhammad Fud
Pendidikan:
-SR Sebulu, kutai Kaltim (1960)
-PGA Tenggarong kutai (1964)
-Kullitatul Mu’alimin Al islamiyah (KMI) Gontor (sampai kelas lima)
Beliau adalah perintis lembaga kursus bahasa Inggris yang menjadi cikal bakal kampung Inggris di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Ia menuntut ilmu di Pondok Modern Gontor, Ponorogo. Di sini ia belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kalend belajar di Gontor hanya sampai kelas IV dari seharusnya kelas VI. Kalend terpaksa putus sekolah kemudian pergi ke Pare untuk memperdalam bahasa Inggris. Karena Kalend menyadari pelajarannya di Gontor belum tuntas. Ia ceritakan kondisinya kepada sang guru, KH Mohammad Yazid, yang lalu menerimanya. Ulama ini tersohor karena menguasai sembilan bahasa asing dengan mahir. Salah satunya bahasa Inggris yang diminatinya.
Baru lima bulan belajar, rumah kiai kedatangan 2 mahasiswa yang ingin belajar bahasa Inggris untuk menempuh ujian nasional. Oleh karena kiai sedang berpergian, Bu Nyai, istrinya, menyarankan dua mahasiswa itu belajar kepada Kalend. Singkat cerita, dua mahasiswa yang datang membawa 350 materi soal bahasa Inggris ini lulus ujian. Dari keberhasilan itulah nama Kalend dikenal. Banyak mahasiswa lain datang belajar kepadanya. Seiring bertambahnya jumlah murid, Kalend membuka lembaga kursus secara resmi tahun 1977. Lembaga itu diberi nama Basic English Course (BEC).
Kalend bahkan menerapkan disiplin. Alasannya, disiplin itu kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran. Ada sanksi bagi pelanggar disiplin, bahkan bisa dikeluarkan dari kelas. Peraih penghargaan People of The Year dari Sindo (2009), Pahlawan Indonesia dair MNC TV (2012) dan Kemilau Jatim JTC ini, kualitas harus dijaga dengan mempertimbangkan pula nilai-nilai sosial. Sebagai perintis, pendiri, dan orang yang membesarkan Kampung Inggris, dia ingin masa depan kampung ini semakin bersinar.

3.      Nadiem Makarim “Pendiri dan CEO PT GO-Jek Indonesia”
Nadiem Makarim lahir di Pekalongan 4 juli 1984. Nadiem kecil belajar di sebuah sekolah dasar Jakarta. Ketika remaja ia hijrah ke Singapura untuk melanjutkan pendidikan jenjang SMA-nya. Kemudian ia hijrah ke Amerika untuk berkuliah mengambil jurusan International Relations di Brown University, AS. Tak puas hanya menjadi sarjana kemudian Nadiem melanjutkan studi S2 nya di Harvard Business School hingga lulus dan kini menyandang gelar MBA (Master of Business Administration).
Nadiem yang menyandang lulusan Harvard kemudian memberanikan diri pulang ke Indonesia utk terjun ke dunia kerja. Ia pun langsung direktut bekerja menjadi Management Consultant di McKinsey & Company, yaitu sebuah perusahaan konsultan ternama di Jakarta. Merasa tidak puas bekerja selama 3 tahun di perusahaan konsultan tersebut, ia memilih berhenti dan melanjutkan karirnya dengan menjadi Co-founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer. Dengan mobilitas tinggi, ia lebih memilih ojek ketimbang mobil pribadi untuk menjalani kegiatan sehari-harinya. Bahkan ia hampir 5 kali sehari naik ojek. Lantaran sering menggunakan jasa ojek, Nadiem pun sering ngobrol dengan para tukang ojek langganannya.
Dari hasil riset itulah ia mendapatkan ide membuat inovasi bagaimana orang bisa dengan mudah memesan ojek melalui ponsel tanpa harus repot ke pangkalan ojek, jadi orang yang jauh dengan pangkalan ojekpun dapat menikmatinya. Tukang ojek sendiri tidak harus mangkal. Bagi penumpang, menggunakan ojek juga lebih aman karena jelas dan terdaftar.
Kecintaannya terhadap jasa tukang ojek berhasil mengantarkannya menjadi pengusaha. Pada 2011, saat masih bekerja sebagai seorang pegawai, Nadiem perlahan merintis PT GO-JEK Indonesia. Namun masih menggunakan sistem sederhana alias manual. Saat itu, penumpang masih menggunakan manual melalui telepon dan kirim pesan via ponsel pintar atau smartphone. Tiga tahun kemudian, dia memutuskan keluar dari perusahaannya. Padahal saat itu jabatan Nadiem cukup strategis, sebagai direktur e-commerce.


B.     PERBANDINGAN KARAKTER DUA TIPIKAL ORANG YANG BEKERJA KERAIRAUSAHA
Tipikal orang yang bekerja keras:
Tipikal orang yang berwirausaha:
1.      Pekerja keras
2.      Ulet dan tekun
3.      Berani mengambil resiko
4.      Teguh pada pendirian dan tidak takut akan cemoohan orang
5.      Bisa melihat peluang pasar
6.      Berjiwa sosial
7.      Berpengalaman
8.      Mempunyai visi dan misi yang jelas
9.      Mampu mengelola uang dengan baik
10.  Bertanggung jawab
11.  Memiliki kemampuan memimpin
1.      Kreatif dan inovatif
2.      Mandiri
3.      Berpikir kritis
4.      Pintar menyusun strategi bisnis
5.      Memanfaatkan peluang dan kesempatan
6.      Pantang menyerah
7.      Disiplin
8.      Fleksibel
9.      Religius
10.  Percaya diri
11.  Tidak takut gagal dan rela berkorban


C.    DESKRIPSI KARAKTER YANG DIMILIKI ORANG-ORANG TERSEBUT YANG INGIN SAYA MILIKI
1.      Pekerja keras dan pantang menyerah. Saya ingin menjadi seseorang yang berusaha keras dan bersungguh–sungguh untuk mewujudkan impian saya. Jika saya gagal saya akan tetap berusaha dan pantang menyerah dengan keadaan.
2.      Berpikir kritis, inovati, dan kreatif. Untuk setiap gagasan dan ide yang saya ciptakan, saya ingin gagasan tersebut dapat diimplementasikan secara nyata dan fleksibel sesuai dengan keadaan.
3.      Percaya diri, disiplin, dan religius. Sebisa mungkin dalam mencapai impian atau target, saya lakukan dengan penuh ikhtiar dan doa serta yakin dengan kemampuan diri sendiri tanpa harus minder dengan kemapuan orang lain. Selain itu time management juga wajib diperhatikan agar tidak membuang-buang waktu.
4.      Pintar membut peluang dan mengambil kesempatan yang ada. Seyogyanya saya akan mengambil kesempatan yang memang sudah ada di depan mata, hanya harus tidak takut gagal dan berani membuka peluang dari celah kecil agar bisa memanfaatka kesempatan dengan baik.

D.    KARAKTER WIRAUSAHA YANG INGIN SAYA MILIKI
   1.      Percaya diri, disiplin dengan waktu dan tenaga, serta tetap bersikap religius
   2.      Mampu berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan setiap 6. jujurpribadi
   3.      Berani mengambil peluang dan kesempatan serta tidak takut akan gagal dan berani mencoba segala hal.
   4.      Pekerja keras, ulet dan tekun, serta tidak mudah menyerah.
5.  Tidak malu dengan lingkungan sekitar 
6. Jujur, bertanggung jawab, pintar mengelola uang dan sumber daya manusia.
7. mempunyai visi dan misi yang jelas.




Referensi          :
Wikipedia. ____. Dahlan Iskan., (online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Dahlan_Iskan, diakses 22 September 2015)
Anonim. 2014. Profil dan Biografi Dahlan Iskan – Tokoh Indonesia, (online), (http://www.profilpedia.com/2014/05/profil-dan-biografi-dahlan-iskan.html, diakses 26 September)
Fathurrohman, Muhamad Nurdin. 2015. Biografi Nadiem Makarim. (online), (http://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2015/08/biografi-nadiem-makarim-founder-go-jek.html, diakses 22 September)
Anonim. ____. Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti: Lulusan SMP yang sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan, (online), (http://bisikan.com/kisah-inspiratif-susi-pudjiastuti-lulusan-smp-yang-sukses-menekuni-bisnis-maskapai-penerbangan, diakses 22 September 2015)
Wikipedia. _____. Susi Pudjiastuti, (online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Pudjiastuti, diakses 24 September 2015)  
Nursafitri, Rinjani. 2011. Profil Eka Tjipta Widjaja – Hanya Tamat Sekolah Dasar. (online), (http://www.orangterkayaindonesia.com/profil-eka-tjipta-widjaja-hanya-tamat-sekolah-dasar/, diakses 25 September 2015)

Aryani, Evi.2013. Biografi Hendy Setiono – Pemilik dan Pendiri Kebab Turki, Hobi Makan Sumber Penghasil Rupiah, (online),

Tazakka. 2013. SANG PERINTIS KAMPUNG INGGRIS; Muhammad Kalend Osen,(online),  (http://tazakka.or.id/index.php/artikel/cerita-dari-pesantren/544-sang-perintis-kampung-inggris-muhammad-kalend-osen, diakses 22 September 2015)