Rabu, 03 Juni 2015

Filsafat Ilmu "Ketika Ketidakbenaran Menjadi Sebuah Kebenaran Yang Rumit"


Nama  : Umi Nazilatur Rohmah
NIM     : 14080314057
Kelas   : PAP 14 A
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


Budaya Operasi Plastik

Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga semakin pesat yang berdampak pada semua segi kehidupan. Salah satu kemajuan di bidang kedokteran yang  banyak kita temui saat ini adalah maraknya operasi plastik yang dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia dengan tidak memandang umur, jenis kelamin maupun pekerjaan mereka.  Operasi plastik dalam dunia kedokteran lebih sering disebut sebagai bedah plastik (plastic surgery). Kata bedah plastik berasal dari bahasa Yunani “Platikos” yang artinya adalah “membentuk”. Dengan demikian dapat dikatakan bedah plastik merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempunyai tujuan merubah bentuk bagian tubuh manusia menjadi lebih sempurna (sisi kosmetika) atau memperbaiki bagian tubuh manusia yang rusak akibat luka bakar, kecelakaan, atau cacat bawaan melalui prosedur operasi. Misalnya bibir sumbing, keloid, dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat kosmetika misalnya sedot lemak, suntik botox, membuat hidung mancung, melebarkan kelopak mata, memperbesar/memperkecil payudara, memperbesar/memperkecil pantat, lipo suction, dan sebagainya.
Operasi plastik memang telah menjadi suatu trend tersendiri di kalangan masyarakat yang ingin memperindah atau memperbaiki bentuk tubuh mereka. Terlepas dari tujuan tersebut tentunya banyak sekali pro dan kontra tentang hukum operasi plastik ini. Dalam agama, khususnya Islam operasi plastik hanya dibenarkan ketika bertujuan untuk kesehatan saja, bukan untuk merubah cipataan Allah demi kepentingan kecantikan semata agar bisa dipandang sempurna oleh orang lain. Karena pada dasarnya Allah telah mencipatakan manusia dengan berbagai bentuk penampilan fisik sesempurna mungkin yang beragam antara satu dengan yang lainnya. Tentunya perbedaan penciptaan ini telah menjadi takdir dari Allah agar setiap manusia mau bersyukur untuk menerima segala kekurangan maupun kelebihan yang telah diberikan oleh Allah atas dirinya. Namun, masih banyak masyarakat yang justru tidak bersyukur dan lebih memilih operasi plastik ini sebagai salah satu jalan pintas yang dianggap wajar untuk memperbaiki penampilan mereka agar terlihat lebih baik bahkan bisa dibilang sempurna. Merubah ciptaan Allah secara tidak langsung sama seperti menuruti godaan syaitan yang bersumpah untuk menyesatkan anak cucu Adam dengan berbagai cara, salah satunya dengan operasi plastik yang sangat diharamkan oleh Allah karena kita dilarang untuk mengikuti syaitan, seperti yang telah diterangkan dalan Al-Qur’an Surat An-Nisaa ayat 119 yang artinya berbunyi :

Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.”

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW pernah berkata yang artinya :

Allah melaknat laki-laki dan perempuan yang membuat tato …. dan yang berhias untuk tujuan merubah ciptaan Allah.” (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim).

Dari kedua ayat dan hadist diatas dapat disimpulkan bahwa merubah ciptaan Allah tidak dibenarkan jika dilakukan untuk tujuan penampilan/kosmetika karena dianggap tidak mensyukuri nikmat Allah atas segala ciptaan-Nya. Namun, operasi plastik bisa dibenarkan ketika tujuannya untuk memperbaiki ciptaan Allah denga alasan kesehatan semata bukan untuk memperindah diri. Karena segala sesuatu yang telah diciptakan di dunia ini merupakan kepunyaan Allah semata, termasuk diri manusia itu sendiri. Dengan demikian merubah ciptaan dari Allah dengan alasan yang melenceng dari ajaran agama Allah sama saja dengan melanggar aturan dari Allah.

            Terlepas dari pro kontra operasi plastik di kalangan masyarakat hal lain yang perlu diperhatikan oleh seseorang ketika ingin melakukan operasi plastik adalah dampaknya di kemudian hari, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari segi fisik tentunya operasi plastik membawa keuntungan yang sangat diharapkan bagi mereka yang ingin terlihat tampil lebih baik akibat adanya kecelakaan atau cacat bawaan dari lahir yang mengakibatkan bentuk tubuh mereka kurang sempurna dan menyulitkan dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga operasi plastik ditempuh untuk memperbaiki bentuk tubuh guna mempermudah kegiatan mereka sehari-hari. Dari segi psikologis, tentunya setiap manusia diciptakan dengan berbagai karakter fisik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang diciptakan dengan paras yang cantik dan tampan rupawan dengan bentuk tubuh yang sempurna, ada pula yang diciptakan dengan paras yang kurang cantik dan bentuk tubuh yang tidak ideal jika dilihat. Perbedaan ini terkadang membuat seseorang merasa iri dan minder dengan keadaanya sendiri. Sehingga dipilihlah operasi plastik sebagai cara instan untuk memperbaiki penampilan mereka agar jauh dari kata iri atau minder ketika bersosialisasi dengan orang lain. Selain dampak positif, tentunya ada dampak negatif yang ditimbulkan akibat operasi plastik ini yang harus menjadi perhatian lebih, berikut adalah beberapa dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat operasi plastik :
1.      Efek samping yang ditimbulkan akibat operasi plastik itu sendiri memiliki efek samping jangka pendek maupun jangka panjang yang tidak disadari secara langsung oleh pasien. Beberapa efek samping yang akan ditimbulkan antara lain mual, sakit kepala, muntah,dan nyeri berkepanjangan. Selain itu, akibat penggunaan obat penenang ketika operasi dilakukan bisa menimbulkan efek samping serius seperti kerusakan otak, syaraf, lumpuh sementara, dan efek samping lainnya tergantung bagaiman daya tahan dan kepekaan pasien itu sendiri.
2.  Setelah menjalani operasi plastik, biasanya ada beberapa pasien yang mengalami pendarahan yang dapat berlanjut pada tahap komplikasi jika tidak segera berhenti. Tentunya komplikasi ini akan terus berlanjut ke masalah yang lebih serius seperti pembekuan darah dan infeksi pada daerah tertentu yang akan menganggu kesehatan.
3.      Operasi plastik tentunya juga akan meninggalkan bekas pada kulit, baik akibat sayatan maupun jahitan yang nampak pada bagian yang bisa dilihat orang yang malah mengakibatkan perasaan tidak percaya diri dengan penampilan kita sendiri.
4.      Kegagalan operasi plastik yang tidak sesuai dengan keinginan yang diharapkan merupakan dampak yang paling ditakuti oleh pasien. Mahalnya biaya dokter dan biaya operasi plastik tidak bisa menjamin keberhasilan operasi plastik jika Tuhan telah menetapkan hasil yang lain. Akibatnya banyak pasien yang akan merasa kecewa bahkan depresi berkepanjangan akibat hasil operasi yang tidak sesuai dengan harapan.
5.  Biaya yang digunakan untuk melakukan operasi plastik juga tidak banyak sehingga membutuhkan perhitungan yang matang jika tidak ingin menghambur-hamburkan uang. Jika terjadi sebuah keberhasilan atau kegagalan, bisa saja membuat pasien kecanduan dan ketergantungan yang menyebabkan mereka terus-menerus ingin melakukan operasi plastik guna merubah atau memperbaiki penampilan mereka.
Dari berbagai dampak yag ditimbulkan diatas, sikap yang bijak dari setiap orang yang ingin melakukan operasi plastik dibutuhkan agar tidak terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan.
           
            Secara nyata, keberhasilan operasi plastik telah membuat sebagian besar masyarakat rela menghabiskan banyak uang untuk berlomba-lomba memperbaiki penampilannya untuk tujuan kesehatan maupun kecantikan melalui operasi plastik ini. Jumlah pasien operasi plastik juga semakin bertambah setiap tahunnya, berikut adalah 5 negara yang memiliki angka operasi plastik paling tinggi menurut survey abcnews.go.com pada tahun 2013 :
1.   Korea Selatan. Negara ini menduduki peringkat pertama pengguna operasi plastik terbanyak di dunia dari  tahun ke tahun. The Economist melaporkan sebuah penelitian pada tahun 2009 yang menunjukkan hasil 1 dari 5 wanita di Korea Selatan pernah melakukan operasi plastik. Sebagian besar memilih untuk mempermak kelopak mata, hidung, pipi, dan sedot lemak untuk lebih menyempurnakan bentuk fisiknya.
2.      Yunani. Banyak wanita dari negara ini merasa tidak percaya diri dengan bentuk payudara mereka. Meskipun demikian, fakta mengejutkan datang dari jumlah operasi pembesaran alat kelamin pada laki-laki yang mencapai jumlah 592 operasi pada tahun 2010.
3.  Italia. Para wanita di Italia yang belum puas dengan penampilan fisiknya melakukan operasi suntik botox untuk mengencangkan kulit mereka agar terlihat lebih muda.
4.   Brazil. Operasi sedot lemak dan implan payudara adalah dua jenis operasi plastik yag menjadi primadona di negeri ini.
5.   Columbia. Negara ini terkenal dengan biaya operasi plastik yang tergolong murah. Tidak heran sekitar 90.000 operasi plastik telah dilakukan di negara ini pada tahun 2010. Sebagian besar operasi yang dilakukan adalah operasi sedot lemak.

Di Indonesia sendiri operasi plastik juga pernah dilakukan oleh beberapa artis nasional. Salah satunya adalah artis Krisdayanti yang secara terang-terangan mengatakan telah melakukan beberapa kali operasi plastik. Pernyataan ini tertuang dalam buku yang dirilis oleh KD (sapaan Krisdayanti) sendiri yang ditulis oleh Alberthiene Endah dengan judul “Catatan Hati Krisdayanti : My Life, My Secret”. KD mengaku pernah menjalani operasi payudara tahun 2004 lalu, selain itu ia mengungkapkan dirinya juga menjalani Tummy Tuck di Singapuran dan operasi botox untuk wajahnya pada tahun 2008 silam. Penyanyi satu ini mengatakan operasi plastik bagi seorang wanita merupakan hal yang wajar agar terlihat cantik di mata orang lain. Namun, dalam pelaksanaanya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan harus benar-benar ditangani oleh seorang ahli serta dilakukan secara profesional. Setiap orang yang ingin melakukan operasi plastik tentunya harus selektif dalam memilih dokter yang akan menangani operasinya. KD menyebutkan, biaya operasi yang mahal tidak akan dipermasalahkan jika semua bisa dipertanggungjawabkan di kemudian hari.

            Terlepas dari tujuan dari operasi plastik sendiri, seorang pasien dituntut untuk bersikap bijak jika ingin melakukan operasi plastik. Jika tujuannya untuk kesehatan dan memperbaiki bentuk tubuh agar terlihat lebih baik dan memudahkan dalam beraktivitas sehari-hari tentunya hal ini masih dibenarkan oleh agama. Namun, akan berbeda cerita jika tujuannya hanya semata-mata untuk mempercantik diri. Hal ini tentu sangat dilarang dalam agama, karena secara tidak langsung merubah hasil ciptaan Allah dan tidak mensyukuri nikmat-Nya. Ini merupakan hal yang dilaknat oleh Allah karena berani mengikuti godaan syaitan untuk merubah ciptaan Allah. Jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan, setiap hal yang dilakukan jika melenceng dari ajaran agama tentu akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Meskipun ada dampak positif yang masih bisa dirasakan, jika banyak dampak negatif yang ditimbulkan justru menimbulkan permasalahan yang dapat merugikan pasien operasi plastik itu sendiri maupun orang lain. Sehingga, resiko/akibat dari operasi plastik ini harus benar-benar diperhatikan dan diperhitungkan secara matang jika ingin tetap melakukan operasi plastik. Karena secara tidak langsung operasi plastik kini telah menjadi trend yang sangat digandrungi oleh semua lapisan masyarakat baik wanita maupun pria, usia remaja, dewasa, maupun manula yaang semuanya berlomba-lomba mempercantik diri mereka dengan cara instan menggunakan operasi plastik untuk mendapatkan bentuk tubuh yang sempurna dan rupawan. Trend seperti ini dalam jangka panjang tentu mengakibatkan kecanduan tersendiri bagi penggunanya karena merasa kurang dan kurang. Operasi plastik bagaikan sebuah kebutuhan primer yang mendunia di kalangan artis atau publik figure maupun masyarakat biasa yang telah menjadi kebudayaan yang dibenarkan padahal tidak benar jika melenceng dari ajaran agama. Tentunya hal seperti ini yang menjadi perdebatan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin rumit dan belum jelas hasil akhirnya. Akibatnya, kemungkinan akan terjadi perpecahan dari berbagai golongan yang pro dan kontra dengan operasi plastik ini. Dengan demikian, dibutuhkan sikap yang bijak dan kehati-hatian dari setiap masyarakat, pemerintah, maupun pihak kedokteran sendiri dalam menanggapi masalah operasi plastik ini. Agar nantinya tidak semakin banyak masyarakat yang terjerumus dan merasa dirugikan akibat permasalahan operasi plastik.




Referensi :
Anonim. 2013. Pengertian Operasi Plastik. (http://operasiplastiks.com/pengertian-operasi-plastik/, diakses 31 Mei 2015)

Hasyim, Inayatullah. 2011. Hukum Operasi Plastik. (http://www.dakwatuna.com/2011/12/27/17689/hukum-operasi-plastik/#axzz3biietYWL, diakses 31 Mei 2015)

Mazhi. 2013. 5 Negara Dengan Jumlah Operasi Plastik Terbanyak. (http://www.vemale.com/topik/perawatan-tubuh/40083-5-negara-dengan-jumlah-operasi-plastik-terbanyak.html, diakses 31 Mei 2015)

Witjatmoko, Nicko Putra. 2013. Keuntungan Melakukan Operasi Plastik. (http://www.vemale.com/topik/perawatan-tubuh/40348-keuntungan-melakukan-operasi-plastik.html, diakses 31 Mei 2015)

Anonim. 2014. Efek Negatif Dari Operasi Plastik. (http://doktersehat.com/efek-negatif-dari-operasi-plastik/, diakses 31 Mei 2015)

Kodrati, Finalia., Junianto, Beno. 2011. Krisdayanti Bicara Soal Operasi Plastik. (http://life.viva.co.id/news/read/218444-krisdayanti-bicara-soal-operasi-plastik, diakses 31 Mei 2015)